Gallery Tabulampot Top

Gallery Tabulampot Top
Tabulampot Premium

October 2010: “Pray for Indonesia”


Mentawai and Merapi, …our lost, our tears, our pains, our sadness…

Mentawai salah satu Trend Wisata Surfing Terbaik Dunia, luluh lantak oleh bencana Tsunami.

Jika dilihat di berita-berita, Mentawai memang rusak. Merapi juga rusak, tetapi tempatnya ada di Jawa, liputannya lebih banyak dan cepat. Mentawai daerahnya terpencil, ternyata Mentawai adalah kepulauan yang indah sekali, salah satu tujuan wisata surfing terbaik didunia dan di juluki sebagai The World Surfing Paradise.
Saya baru paham setelah searching di internet, bahwa Mentawai memang dibicarakan banyak orang termasuk diseluruh dunia dan masuk 10 top topic di Amerika versi Google.

Mentawai, merupakan trend wisata surfing yang terbaik, sebab Penghargaan Internasional Gelombang Mentawai sebagai yang terbaik untuk surfing di Kejuaraan Dunia Surfing Series yang biasanya diadakan pada bulan Agustus. Banyak resort telah dibangun, seperti Makaroni di Pulau Silabu, Kandui di Pulau Nyang Nyang, Saraina di Mentawai City, Alloyta di Pulau Simakakang, dan Surfing Ground di Katiet. The Resort melayani hotel, restoran, dan bar yang memiliki desain khusus. Wisatawan yang datang terdiri Australia 60%, Amerika 39%, dan sisanya berasal dari Eropa dan Asia.

Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis terletak di Samudera Hindia mempunyai empat pulau besar: Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan, dan beberapa pulau-pulau kecil. Di wilayah laut Kepulauan Mentawai ada beberapa selat, antara lain: Selat Mentawai, yakni selat yang memisahkan Pulau Sumatera dengan Kepulauan Mentawai. Selat Siberut, yakni selat yang memisahkan Pulau Siberut dengan Pulau Sipora. Selat Sipora, yakni selat yang memisahkan Pulau Sipora dengan Pulau Pagai Utara. Selat Sikakap, yakni selat yang memisahkan Pualau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Dan Selat Sanding.

Bencana Tsunami di Mentawai sebelumnya sudah ada early warning sytem secara alami, sebab suara nyanyian Bilou (Hylobates klossii), sejenis kera endemik di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat secara turun temurun dipercayai warga lokal sebagai tanda akan datangnya bencana termasuk gelombang tsunami. Beberapa hari sebelum meletusnya gunung Merapi, kera juga turun dari gunung karena merasakan panas. Ternyata, Early Warning Systen secara alami sudah tersedia.

Seluruh dunia melalui dunia maya memberikan #pray for Indonesia, benar dan patut juga sepanjang bulan Oktober 2010 telah terjadi bencana dan musibah, tanggal:

1 Oktober, Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang berpotensi menimbulkan tsunami terjadi di Papua Barat, Indonesia.

2 Oktober, Sedikitnya 42 orang tewas akibat tabrakan kereta api di perlintasan kereta api Petarukan, Satu orang tewas dan empat orang terluka dalam kecelakaan kereta api di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

4 Oktober, Banjir melanda daerah Wasior, Papua Barat, Indonesia menewaskan sedikitnya 100 orang tewas.

25 Oktober, Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Indonesia, menewaskan 311 orang dan 412 orang lainnya hilang

26 Oktober, Gunung Merapi meletus disertai awan panas setinggi 1.5 kilometer, menghanguskan wilayah pemukiman penduduk dan menewaskan 28 orang, termasuk sang juru kunci mbah Maridjan.

0 komentar: